Definition List

3/06/2014

7 Mata Uang Terparah Tahun 2014



Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk mengurangi dana stimulusnya sebesar US$ 10 miliar pada Januari berdampak jangka panjang bagi negara-negara lain.

Menurut para analis, aksi The Fed itu akan membuat banyak mata uang dunia meluncur dan anjlok parah pada 2014.

Seperti mengutip CNBC, Rabu (25/12/2013), Head of Global Markets Research Asia di bank Credit Agricole, Mitul Kotecha mengatakan, yield AS yang semakin tinggi, pertumbuhan yang luar biasa, dan aliran dana masuk yang lebih besar ke negara tersebut akan mendorong mata uang dolar menguat tahun depan.

"Kami yakin, dolar akan menguat secara global terhadap banyak mata uang di sejumlah negara termasuk negara-negara berkembang. Intinya tinggal negara mana yang mata uangnya melemah paling parah terhadap dolar pada 2014," ungkap Kotecha.

Menurut dia, yen Jepang dan euro merupakan dua mata uang yang menghadapi kemungkinan pelemahan paling parah saat dolar menguat. Sepanjang tahun ini, yen telah melemah 20% sementara euro menguat 3,7% di waktu yang sama.

"2014 akan menjadi tahun yang sulit untuk yen. Nilai tukar dolar terhadap yen akan mencapai level 115 pada akhir tahun tersebut. Kami juga merasa penguatan nilai tukar euro akan mulai melemah tahun depan hingga mencapai level 1,28 pada akhir 2014, " tutur dia.

Pelamahan yen telah menjadi tema utama dalam penentuan kebijakan di Jepang. Isu tersebut merebak di tengah eksekusi berbagai rencana reformasi yang dirancang untuk meningkatkan ekonomi negara.

Sementara euro yang sempat menguat beberapa bulan lalu juga akan melemah akibat aksi penarikan dana stimulus The Fed serta dampak dari pengaruh politik yang berkecamuk di wilayah tersebut. Pada Mei tahun depan, pemilihan anggota Eropa akan berlangsung.
"Euro akan jatuh mengingat tahun depan akan menjadi tahun politik terutama mengingat tingkat pengangguran yang berada di level 12%. Eropa memerlukan nilai tukar mata uang yang lebih lemah agar bisa bersaing lebih kompetitif," papar Kepala Pakar Strategi Pasar IG Markets, Chris Weston.

Tetapi tak hanya mata uang negara maju yang akan merasakan hantaman dampak keputusan The Fed. Siap-siap saja, mata uang dari negara berkembang juga akan merasakan pukulan yang sama akibat langkah yang diambil bank sentral AS tersebut.

"Saya rasa, mata uang yang juga akan menderita pelemahan akibat penarikan dana keluar dan pengaruh eksternal adalah rupiah, rupee India, lira Turki, rand Afrika Selatan dan real Brasil. Lima mata uang tersebut akan mengalami pelemahan terparah tahun depan," ungkapnya.

Sementara menurut dia, dolar Taiwan dan yuan China akan menjadi mata uang paling cemerlang di tahun yang sama. Meski demikian, Weston tak melihat adanya pelemahan ekstrim seperti yang terjadi tahun ini. [bbi/age sumber liputan6.com]